PSSI Diminta Bayar Royalti Lagu Nasional, Warganet Sindir: Mirip Game Online Mahjong Ways yang Harus Beli Fitur Tambahan
Isu yang tak kalah mengejutkan datang dari dunia sepak bola nasional. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dikabarkan mendapat permintaan resmi untuk membayar royalti atas penggunaan lagu nasional saat pertandingan timnas. Lagu seperti “Indonesia Raya”, “Bagimu Negeri”, hingga “Hari Merdeka” selama ini rutin diputar dalam berbagai acara olahraga sebagai bentuk semangat nasionalisme.
Namun, sebuah lembaga pengelola hak cipta musik disebut mengajukan permintaan agar royalti atas lagu-lagu tersebut disesuaikan dan dibayarkan, karena beberapa lagu dianggap masih memiliki pemegang hak. Hal ini langsung menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Banyak yang mempertanyakan apakah simbol negara seperti lagu nasional seharusnya dikenai biaya dalam konteks acara kebangsaan.
Warganet pun langsung bereaksi. Salah satu sindiran paling populer muncul di media sosial X (Twitter), di mana netizen menyamakan permintaan royalti tersebut dengan permainan online populer Mahjong Ways. Dalam game itu, pemain seringkali dihadapkan pada opsi untuk membeli fitur tambahan — seperti aktivasi scatter otomatis atau peningkatan level multiplier — guna meningkatkan peluang menang.
"Main bola aja harus bayar lagu. Rasanya kayak main Mahjong Ways tapi semua fitur bonusnya harus beli dulu. Mana serunya?" tulis salah satu pengguna yang mendapat ribuan retweet. Komentar-komentar semacam ini menyindir situasi di mana segala sesuatu tampak dimonetisasi, bahkan hal-hal yang bersifat simbolik dan menyatukan bangsa.
Permainan Mahjong Ways memang dikenal memiliki banyak fitur tambahan berbayar untuk meningkatkan peluang menang besar. Banyak pemain kadang merasa terpaksa membeli fitur demi memicu scatter atau memperpanjang mode free spin. Analogi ini digunakan netizen untuk menggambarkan kekecewaan mereka terhadap realitas di mana lagu kebangsaan pun seolah menjadi “fitur premium”.
Menanggapi isu tersebut, perwakilan PSSI menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan lembaga terkait untuk menyelesaikan persoalan ini secara bijak. PSSI juga menekankan bahwa tujuan penggunaan lagu-lagu nasional adalah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bukan untuk kepentingan komersial.
Sementara itu, sejumlah tokoh budaya dan musisi menyarankan agar ada klasifikasi yang jelas antara penggunaan lagu dalam konteks nasionalisme dengan penggunaan komersial. Mereka juga menekankan pentingnya pendidikan hak cipta yang tidak bertabrakan dengan kepentingan publik.
Dari peristiwa ini, terlihat bagaimana publik menggunakan bahasa budaya populer — termasuk referensi dari game online seperti Mahjong Ways — sebagai sarana kritik yang tajam namun tetap menghibur. Dunia digital kini bukan hanya tempat berbagi informasi, tetapi juga menjadi medium untuk menyuarakan aspirasi masyarakat secara kreatif.